Bangkok Trip (1)



Kota Bangkok, ibukota negara Thailand, merupakan salah satu tujuan favorit untuk wisata belanja.

Harga barang-barang di sana jauh lebih murah daripada di Jakarta, dengan mutu yang setara. Perpaduan kebudayaan yang eksotis, kuliner yang mendunia dan pembangunan yang pesat, juga membuat wisatawan manca negara tetap mengunjunginya walau negara ini pernah dilanda demo dan pemogokan besar-besaran. Bahkan bencana banjir yang melandanya baru-baru ini, tidak menyurutkan niat para wisatawan mendatangi negara yang juga dijuluki negara Gajah Putih.

Namun bagi Zi, Bangkok itu Kota Seribu Kuil. Kata Zi, karena ada banyak kuil di tiap beberapa meter. Entah itu di sekolah atau tempat bersejarah, pokoknya ada kuil dimana-mana. Seru sekali menjelajahi kotanya dan mendatangi beberapa kuil terkenal disitu. Kotanya relatif bersih dan aman, sehingga bila berjalan kaki cukup nyaman.

Seperti biasa, liburan kali ini kami juga naik AA. Mendarat sekitar jam 9 malam di Bangkok, atau hampir sejam lebih lama dari yang dijadwalkan. Pesawat harus terbang berputar-putar di atas Svarnabhumi airport akibat penuhnya jadwal penerbangan di bandara tersebut. Pertama-tama harus melewati imigrasi dulu. Rombongan dengan membawa anak-anak dipersilakan mengantri di barisan tersendiri. Setiap orang, termasuk anak-anak, diharapkan memegang passport-nya masing-masing. Lucu sekali melihat anak-anak umur 2 tahunan berdiri di depan loket imigrasi dan menatap kamera untuk dipotret sebagai syarat mendapatkan cap pada passport mereka.

Urusan imigrasi dan bagasi kelar, kami segera menuju hotel. Badan yang penat sudah kangen tempat tidur. Hotel yang kami pesan tidak menyediakan pick up service, jadi harus naik taksi yang bisa di pesan di taxi pool bandara. Ada petunjuk yang cukup jelas ke arah taxi pool yang berada di luar gedung. Turun ke lantai paling bawah dengan escalator, lalu keluar melewati pintu putar, dan belok kiri ke arah antrian calon penumpang taksi. Cukup berikan tulisan alamat tujuan anda kepada petugas, lalu si petugas akan memberikan semacam tiket ke supir taksinya dan kita dapat langsung naik. Alamat tujuan (hotel) harus dalam bahasa dan tulisan Thailand juga, karena tidak semua orang lokalnya dapat berbahasa Inggris. Nanti ongkos taksi dibayarkan setelah sampai di tujuan, sedangkan uang tol dibayarkan langsung saat di pintu tol.

Hotel kami, Rambuttri Village Inn, di dapat dari hasil browsing yang menyebutkan daerahnya cocok untuk mereka yang membawa anak-anak, karena jauh dari hingar bingar kehidupan malam kota Bangkok. Bagi mereka yang tujuannya wisata belanja, disarankan untuk mencari penginapan di daerah Pratunam yang ada pasar malamnya. Sedangkan bila anda suka keramaian khas turis seperti di Jalan Jaksa Jakarta, bisa menginap di sekitar Khaosan Road.

Dari bandara ke hotel ongkos taksinya sekitar 500b atau Rp150rb-an. Not bad lah ya, sama seperti kalau naik taksi dari Soeta ke Tebet :) Oya, berdasarkan referensi di internet, penumpang harus waspada dengan supir taksi di Thailand. Bila anda mulai merasa si supir memutar-mutar kendaraannya agar argo taksinya mahal, pura-pura saja bicara (dalam bahasa apa saja) dengan menyebut kata-kata "police". Terbukti, si supir yang sebelumnya bilang butuh waktu 1 jam untuk sampai di hotel, ternyata setengah jam saja sudah sampai :)

Hotel-hotel di Thailand, dengan rate sekitar 1100b per malam, biasanya sudah hotel yang bagus, dengan catatan memesan secara online. Rambuttri Village Inn merupakan hotel bintang 3 yang dikelilingi oleh restoran, bar, warnet, laundry, agen perjalanan dan mini market yang buka 24 jam.

Untuk deluxe triple room dengan AC dan kamar mandi di dalam, harga per malam USD 14.64 atau sekitar 150rb-an tidak termasuk sarapan. Dengan fasilitas Cable TV, Safe Deposit Box, Hot Water, kamarnya cukup nyaman kalau cuma untuk istirahat. Di rooftop-nya juga ada kolam renang yang lumayan untuk anak-anak bermain air setelah seharian lelah jalan-jalan.

Karena tidak mau repot membawa baju kotor pulang ke Indonesia, kami memanfaatkan jasa laundry kiloan selama di Bangkok. Terletak di lantai bawah dekat lobby, laundry disini memerlukan waktu 2 hari untuk baju kita terima kembali sudah dalam keadaan bersih terlipat (tidak disetrika). Lumayanlah untuk mengurangi tumpukan baju kotor sehabis liburan :D

Bagi wisatawan muslim, di belakang hotel ada Masjid Chakrapong dan perkampungan muslim. Mencari tempat yang menjual makanan halal di sekitar hotel, tidaklah sulit. Di lorong menuju masjid ini banyak penjual makanan halal sampai menjelang Maghrib. Makanan halal yang dijual di sana antara lain Martabak (daging, ayam, vegetarian), Khao Mok (nasi biryani dengan lauk ayam atau daging), dan Kari Pla (kari ikan yang nendang pedasnya dimakan dengan Roti canai). Harganya juga murah sekitar 30-50 Baht per porsi (10-15 ribuan).

Bagaimana pengalaman kami di hari kedua di Bangkok? Kuil apa saja yang dikunjungi? Kenapa harus waspada dengan tawaran supir tuktuk? Ikuti kisahnya di "Bangkok Trip (2)".






Rambuttri Village Inn
95 Soi Ram Buttri, 
Chakkra Phong Road, Nakorn 














No comments: