Hidup Harus Bermanfaat

Selama lebih dari 40 tahun saya hidup, baru kali ini transfusi darah. Karena penyakit yang sudah semakin parah dan Hb yang drop sampai 6,4 akhirnya dokter menginstruksikan agar saya segera transfusi sebelum menjalani operasi.

Ternyata, transfusi itu menyakitkan (baru tahu). Beda banget sama donor darah yang tidak menyiksa. Alasan utamanya karena vena atau pembuluh darah saya sangat tipis. Jadi rentan pecah.

Baru 1 kantong yang masuk sudah 3x pindah jarum, karena setelah ditusuk venanya mendadak hilang. Aneh. Untuk 1 kantong, butuh 2,5-3 jam untuk memasukkannya ke tubuh saya. Dan saya perlu transfusi 2 kantong! Hasilnya, tangan pun bengkak dengan sukses. Bahkan bekas tusukan terakhir sakitnya baru hilang setelah 2 bulanan di operasi. Hiks.

Saat ditransfusi itu saya mikir, duh baik banget sih orang yang sudah mendonorkan darahnya ini. Kami tidak saling kenal, tapi saya mendapat manfaat dari kemurahan hatinya. Bayangkan kalau saya tidak dapat transfusi karena persediaan darah sedang kosong. Nyawa taruhannya :(

Hidup itu kan take and give. Manusia banyak 'take'-nya, Allah banyak 'give'-nya. Bener gaaak? Kalau tidak mau termasuk yang seperti itu, ayo dong sekali-kali donor darah. Kita tidak pernah tahu kapan butuh darah. Bisa jadi untuk diri sendiri atau orang terdekat. Pasien DBD, kanker atau menjalani operasi besar adalah beberapa yang membutuhkan transfusi darah.

Semoga setelah ini saya bisa donor darah lagi. Masalah Hb yang rendah insya Allah tidak akan jadi kendala seperti kemarin-kemarin. Sedih, sudah 3 tahunan belum bisa dondar lagi. Niatnya sih, hanya ingin memiliki hidup yang bermanfaat. Salah satunya dengan berbagi yang sudah Allah berikan ke saya GRATIS, yaitu darah.

Masak manusia kalah sama nyamuk? Yang walaupun tubuhnya kecil, suka ngegigit, dan bawa penyakit, tapi hidupnya tetap bermanfaat. Nyamuk itu kan makanannya cicak. Tetap bermanfaat kan, hidupnya? ;-)

Bagi yang belum pernah donor darah, yuk ikutan acara dondar #gerakanBERBAGI di RS Fatmawati yang diselenggarakan 3 bulanan sekali. Mau gabung dengan komunitas #gerakanBERBAGI? Hubungi Ina di WA 087880360060.

Karena hidup itu harus bermanfaat.

Sayang Anak

Yang namanya orangtua pastilah sayang sama anaknya. Tapi cara menunjukkan rasa sayang ini, bisa beda-beda.

Adalah salah kalau sayang anak diartikan dengan memanjakannya. Apapun yang diminta, selalu diberikan. Walau permintaannya terkadang sulit dipenuhi karena alasan ekonomi, atau mungkin karena dampaknya tidak baik bagi si anak. Contohnya, anak di bawah umur dikasih mengendarai motor/mobil sendiri.

Namanya juga anak-anak. Melihat teman-temannya pakai sepeda motor, jadi ingin juga punya motor. Orangtua tidak tega melarang. Padahal anaknya masih SMP dan bahkan ada yang masih SD. Alasannya, kan badannya bongsor ini, gak bakal ditangkap polisi. Atau, kasihan kalau gak dikasih, toh orangtuanya mampu membelikannya. Orangtua kerja kan uangnya untuk anak! Begitu biasanya orangtua berdalih.

Kalau memang sayang, orangtua harusnya bisa tegas menolak permintaan anak yang tidak pada tempatnya. Bukan masalah mampu atau tidak akan ditangkap polisi. Tapi masalah keselamatan jiwanya dan orang lain.

Ingat kasus anak artis yang menghilangkan nyawa beberapa orang di jalan tol? Yang pertama terlintas di otak saya saat membaca beritanya adalah 'kemana orangtuanya?' Masak sih orangtua membiarkan anaknya yang masih belum memiliki KTP dan SIM (secara legal) itu menyetir sendiri mobilnya? Mana sudah lewat tengah malam, hanya ditemani teman-temannya tanpa ada seorang dewasa pun yang mendampingi. Teganya...

Memangnya kenapa SIM baru diberikan setelah umur 18? Karena pada usia itu diharapkan sudah dapat berpikir lebih bijaksana. Memang usia tidak dapat menentukan kematangan berpikir seseorang. Tapi kalau yang usia 30-an saja masih ugal-ugalan di jalan, apalagi yang masih usia belasan?

Susah melarang anak di bawah umur mengendarai motor atau mobil kalau anda sendiri di jalanan tidak bisa tertib. Tidak pakai helm, menyerobot lampu merah, masuk jalur busway atau bahkan melawan arus adalah pelanggaran lalu lintas yang paling banyak dilakukan pengemudi kendaraan. Kalau anda yang dewasa saja menganggap pelanggaran semacam itu hal yang lumrah, bagaimana dengan anak di bawah umur?

Sayang anak? Ajarkan dia tentang konsekuensi dan bimbing dia dalam memilih. Bukan dengan memenuhi semua permintaannya!

[Resep] Oreo Cream Mousse Cake

Besok long weekend, enaknya bikin kue nih. Pengen yang rasa coklat, kesukaan semua orang di rumah. Ngulik youtube, nemu resep Oreo Cream Mousse Cake. Bahannya cuma 4 macam. Tapi saya tambahin 1 jenis lagi supaya bisa lebih 'keras' filling-nya. Ke supermarket dekat rumah, sekali belanja, dapat semua bahan-bahannya. Makin semangat deh masaknya ;)

Untuk bikin kue ini diperlukan loyang bongkar pasang. Karena bagian atas cake lebih lunak daripada dasar cake, tidak memungkinkan untuk membalik cake. Jadi gunakan loyang bongkar pasang agar bisa dilepaskan cake-nya tanpa perlu dibalik.

Yang tidak punya loyang bongkar pasang, gak usah bingung. Pakai loyang biasa, atau bahkan container pun bisa. Lapisi saja bagian dalamnya dengan minyak/mentega, lalu tutupi kertas roti. Gampang kan? ;)

Yuk kita mulai!

Ingredients (resep asli):

300g biskuit Oreo
50g mentega dicairkan
400g coklat putih dicairkan
600ml whipping cream

Kalau menggunakan resep aslinya, banyak bahan yang tidak terpakai. Contohnya: 1 bungkus oreo itukan 137g isinya. Jadi kalau 3 bungkus itu 300g lebih. Sayang dong kalau dibuang sisanya. Saya lebih suka, 1 bungkus itu habis semua, kecuali mentega yang bisa dipakai berulang kali sesuai kebutuhan. Jadi, saya modifikasi resepnya.

Bahan-bahan a la @idenyadini,

3 bungkus biskuit Oreo (137gx3bks)
50g mentega dicairkan
500g coklat putih dicairkan (250gx2bks)
750ml whipping cream (250gx3bks)
1 sachet agarpac
200ml air mendidih

Cara membuat:
1. Remukkan oreo, bagi menjadi 3 bagian. 1/4 cup untuk hiasan, 1 cup untuk isian cream, dan sisanya untuk bahan dasar cake.

Meremukkan oreo bisa dengan banyak cara, diantaranya: pakai blender (pakai yang kecil berpisau 2) atau food processor. Kalau gak punya, masukkan dalam plastik tertutup lalu pukul-pukul sampai remuk (bisa dengan tangan atau apapun yang berat, asal bukan lemari. Hihihi)

2. Campurkan bahan dasar cake dengan mentega cair. Aduk rata sampai adonan menjadi seperti pasir basah

3. Masukkan adonan ke dalam cetakan. Tekan-tekan sampai padat dengan tangan/spatula/gelas yang dasarnya rata. Masukkan kulkas selama minimal 20 menit

4. Tuang air panas ke dalam gelas, tuang agarpac, aduk rata memakasi sendok. Sisihkan.

5. Steam coklat sampai cair dengan api kecil, lalu dinginkan sekitar 10 menit. Coklat tidak boleh kena api langsung. Jadi harus di steam. Kalau saya, caranya dengan mengisi panci dengan air, lalu meletakkan coklat dalam mangkuk tahan panas diatasnya. Aduk-aduk sampai coklat meleleh. Jaga jangan sampai ada air yang masuk ke mangkuk.

Mungkin saya yang kurang sabar atau memang coklatnya lama banget melelehnya, akhirnya saya dinginkan saat coklat masih 90% meleleh :D

6. Kocok cream sampai kental dengan mixer atau blender, tuang ke dalam mangkuk besar. Masukkan coklat putih yang sudah tidak panas, lalu aduk dengan spatula, masukkan oreo yang isian cream, aduk rata semuanya.

Ternyata adonannya jadi kurang smooth karena coklatnya kurang meleleh tadi. Akhirnya saya masukkan lagi ke dalam blender semuanya. Dan adonan pun tercampur dengan rata. Jangan lupa masukkan juga larutan agarpac yang tadi yaa

7. Keluarkan adonan dasar cake dari kulkas. Tuang adonan cream ke atas adonan dasar cake, ratakan dengan spatula dan goyangkan cetakan agar tidak ada udara di antaranya. Bisa juga dengan menjatuhkan cetakan beberapa kali, 5 cm dari atas meja. Masukkan ke kulkas sekitar sejam

8. Taburi oreo yang untuk hiasan diatas adonan cream yang sudah membeku. Kembali simpan loyang di kulkas minimal 3 jam lagi sebelum di santap. Atau lebih baik lagi, kalau dibiarkan semalaman. Bila dibikinnya malam, bisa dimakan besok paginya.

Ngelepasin cake dari loyang, kalau dinding loyang tidak dilapisi kertas roti, tunggu sekitar 10 menit setelah loyang keluar dari kulkas, baru dibongkar loyangnya. Lebih mudah. Tapi kalau dindingnya dilapisi kertas roti, setelah keluar dari kulkas bisa langsung dibongkar loyangnya.

Dan hasilnya adalaaaahh *drumroll* enyaaaaakkk.... 3pzh suka banget rasa coklatnya. Senangnyaaaaa, bikin kue sekali langsung berhasil! *joget* Resep mudah, bahannya sedikit, bikinnya gak pake ribet! Gw banget, dah :D

Catatan: ini bukan healthy food yaaa. Kalorinya pasti tinggi. Jangan sering-sering bikinnya, kalau tidak mau gendut! :))