Ayo Bersatu Indonesiaku!

Indonesia sedang diuji dengan berbagai bencana belakangan ini. Dari bencana Wasior di Papua, banjir di Jakarta, tsunami di Mentawai dan yang terakhir meletusnya gunung Merapi.

Anehnya, sebagian orang lebih sibuk saling menyalahkan daripada berbuat sesuatu bagi korban bencana. Rakyat menghujat pemerintah, dan pemerintah pun seperti tidak mau kalah, menyalahkan rakyat yang berdosa sebagai penyebab datangnya musibah ini.

Seharusnya musibah yang datang beruntun ke negeri kita tercinta ini, menjadikan rakyatnya semakin bersatu, saling bahu membahumengatasinya. Tidak perlu bantuan dari luar kalau saja kita cukup perduli pada penderitaan saudara-saudara kita. Tidak ada waktu? Tinggal ke ATM, transfer seikhlasnya. Tidak punya uang? Kumpulkan baju-baju bekas layak pakai atau sumbangkan tenaga di beberapa pos bantuan terdekat. Banyak kok alternatif bantuan yang bisa kita berikan. There's a will, there's a way.

Ayo, lupakan sejenak segala permusuhan dan rasa marah di dalam dada. Mari bantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Hand in hand, together we can. Ayo bersatu Indonesiaku !!!

Your Life, Your Choice

Kalau ke salon, sebisa mungkin saya selalu menghindar dari salon yang ada prianya. Bukannya apa-apa, selain karena saya sekarang sudah berhijab, juga karena saya (dulu) tidak pernah sreg dengan hasil kreasinya. Pijatannya terlalu keras, make-up nya terlalu menor atau potongan rambut yang tidak pernah mau mengikuti kemauan saya (alasannya sudah kuno, jadi dia selalu memotong rambut saya sesuai trend terkini! Emang itu rambut siapa, coba???)

Tapi saya sih tidak pernah menganggap rendah para pria yang memilih untuk bekerja di bidang fashion atau kecantikan. Memangnya kenapa? Itu kan pekerjaan halal! Apa lebih baik kalau dia jadi preman yang berkesan macho daripada jadi hair dresser atau fashion designer yang kesannya kemayu?

Sebenarnya tulisan saya kali ini dipicu oleh berita tentang seorang remaja 13 tahun di Amerika yang bunuh diri akibat diolok-olok gay oleh teman-temannya di sekolah. Anak 13 tahun! Kalau saya jadi orangtuanya, mungkin sudah saya tampar satu per satu orang yang melakukan itu pada anak saya!!!

I know, being a gay or homosexual is not allowed by our religion. Tetapi bagaimana kalau sifat itu sudah ada sejak si anak lahir, karena kelainan hormon atau apalah. Ada orang-orang yang tidak dapat memilih pilihan yang "normal" karena suatu keadaan yang di luar kontrolnya. Dan sebagai manusia, saya rasa saya tidak punya hak untuk menghakiminya. Biarlah itu menjadi urusannya dengan Sang Khalik.

Saya punya beberapa teman yang memilih jalan itu. Dan sebagai teman, mereka adalah teman yang baik. Bukankah a gay is a woman's best friend? Sebagai pribadi pun, mereka seperti laki-laki normal pada umumnya, punya pekerjaan mapan, bertingkah laku sopan dan bersosialisasi dengan baik. Perbedaannya hanya terdapat pada orientasi seksualnya. Jadi kenapa saya musti mengeliminasi dia dari daftar teman saya hanya karena hal yang tidak mengganggu saya sebagai temannya?

Saya termasuk orang sangat percaya bahwa setiap orang punya hak untuk memilih.... Tapiiiii, selama pilihannya tidak melanggar hak orang lain. Seperti orangtua yang tidak boleh memaksakan kehendaknya pada anak, hanya boleh mengarahkan dan membimbingnya saja. Itu orangtua, apalagi orang lain. Punya hak apa mengatur hidup orang?

Maaf ya, kalau saya jadi emosi jiwa. Sedih sekali membayangkan seorang anak yang baru beranjak remaja mengakhiri hidupnya hanya karena orang di sekelilingnya tidak dapat menilainya sebagai seorang manusia yang utuh. Hanya dari orientasi seksualnya :( Ini hidup anda! Pilihan ada di tangan anda! Andalah yang bertanggung jawab sepenuhnya kepada diri sendiri dan yang menciptakan anda! Your life, your choice! But please, choose wisely!

PS: kenapa beberapa tulisan saya terakhir selalu mellow yellow dan emosi jiwa ya? (banyak tanda serunya!) Hmmmm mungkin akibat PMS X_X

Kangen Nabawi

Malam-malam, dingin sehabis turun hujan, kok tiba-tiba perasaan saya jadi mellow yellow gini ya? Tiba-tiba kangen Nabawi.

Mungkin bagi sebagian orang yang sudah pernah umrah atau pun haji, mereka lebih merindukan Masjidil Haram daripada Nabawi. Tapi saya beda. Nabawi, menurut saya sangat istimewa. Tidak melebihi Masjidil Haram yang di dalamnya ada Kabah, tentunya. Tetapi rasa kangen pada
Rasulullah yang timbul setiap kali saya mengingat masjid Nabawi dan melantunkan shalawat, sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Pastinya, bila rasa kangen itu datang, saya tidak dapat menahan air mata yang turun berderai seperti hujan barusan :'(

Ya Rabb, ijinkan aku datang lagi ke sana. Ingin kutuntaskan rasa rindu ini. Sekali lagi.

Ya Nabi, salam alaika...
Ya Rasul, salam alaika...
Ya Habib, salam alaika...
Shalawatullah alaika...

Ulang Tahun

Pernah baca atau lihat di infotainment, artis yang merayakan ultahnya atau ultah anaknya di hotel berbintang dengan biaya puluhan bahkan ratusan juta? Hebat ya? Hebat borosnya, maksudnya.

Memang sih, itu uang dia, hak dia mau diapakan uangnya.... Tapi boleh dong, saya yang membaca/mendengar/menonton beritanya berandai-andai... Seandainya uang segitu dipakai untuk berbagi nasi bungkus, berapa fakir miskin bisa terbebas dari lapar pada hari itu? Seandainya uang segitu dipakai untuk membayar uang sekolah, berapa anak yang tidak jadi putus sekolah? Seandainya... Seandainya... *daydreaming*

Dulu waktu kecil, saya sempat beberapa kali merayakan ultah. Tapi itu tidak rutin tiap tahun, dan tidak pernah besar-besaran. Biasanya ibu saya selalu menyempatkan diri untuk memasak hidangannya, membeli kue ulang tahun, lalu mengundang teman dan tetangga. Dari pengalaman itu, yang paling ditunggu adalah acara membuka kado, setelah para tamu pulang ;)

Sekarang setelah memiliki anak, saya tidak meneruskan tradisi itu. Memperingati hari ulang tahun bagi kami hanyalah meniup lilin pada sepotong kue kecil atau sebuah mini cake ditambah 1-3 kado untuk menyenangkan hati yang sedang berulang-tahun. Untuk kado, biasanya by request dan diskusi, agar sesuai keinginan dan sesuai anggaran. Buat yang belum bisa minta atau belum tahu mau minta apa (dibawah umur 4 tahun), biasanya hadiah kecil sederhana sudah cukup membuat loncat kegirangan. Tempat pensil batman, sikat gigi princess, baju tidur pooh atau kaos Cars, adalah beberapa barang yang pernah kami berikan sebagai kado. Ternyata, tidak perlu mahal kok, untuk menyenangkan anak. Kecuali, kalau si anak sudah terbiasa memiliki barang-barang mahal, itu lain cerita.

Alangkah baiknya, kalau hari ulang tahun juga kita identikkan dengan hari berbagi. Daripada mentraktir teman yang sudah biasa makan di cafe, bagaimana kalau sekali setahun kita mentraktir kaum dhuafa atau anak yatim? Sekali mentraktir di cafe, bisa habis minimal 500rb loh, untuk 4-6 orang. Sedangkan kalau dibelikan tumpeng dan diantarkan ke panti asuhan, bisa untuk 30-35 orang. Bahkan kalau uang segitu dibelikan nasi bungkus, bisa untuk 25-50 orang. Banyak mana pahalanya? ;)

Bagaimana dengan tradisi ulang tahun di keluarga anda? Share dong, di sini.