Yang Bener Aja!

Yang namanya hari Jumat, pasti disambut orang-orang dengan sukacita. Karena Jumat berarti besoknya wiken, waktunya rehat sejenak dari kegiatan rutin seperti kerja, sekolah dan lain-lain. Tidak heran kalau kemudian sampai dikenal istilah TGIF, Thanks God It's Friday.

Menurut agama saya, Jumat merupakan hari penuh berkah. Banyak orang yang berbagi (baca: sedekah) di hari ini. Seperti seorang ulama dekat rumah saya. Kebiasaannya menyantuni fakir miskin setiap hari Jumat mendapat respon luar biasa. Pagi sekitar jam 7an, sudah berbondong-bondong para wanita, dan banyak juga yang membawa anak, datang ke rumah ulama itu.

Sepertinya tidak ada yang salah ya? Oke, tunggu sampai saya lanjutkan cerita saya ini.

Setiap pagi, hubby dan saya menyapu halaman dan mengepel teras bergantian, siapa yang sempat saja. Jadi, kalau Jumat, kami sering melihat gerombolan ini. Ada yang naik motor, memarkir motornya di tikungan jalan, lalu jalan kaki ke rumah ulama itu. Ada yang jajan-jajan dulu di warung dekat situ. Dan rata-rata, sekitar 80% dari mereka, berpakaian bagus dan rapi. Bahkan, lebih kinclong warnanya dari kaus yang kami pakai saat menyapu itu *jadi malu*

Nah, yang bikin kami tidak habis pikir, walaupun melihat kami sedang menyapu halaman dengan pakaian seadanya yang jelas-jelas lebih lusuh dari yang mereka kenakan, dengan tanpa merasa malu, mereka kemudian mendatangi rumah kami dan... Meminta-minta!

Yang bener aja! Rasanya tidak mungkin kami menolak kalau yang mengemis adalah wanita yang sudah tua dan berpakaian seadanya, atau cacat. Atau mungkin kalau mereka menawarkan untuk membantu menyapu halaman kami yang cuma seuprit itu, pastilah kami memberikan imbalan. Ini, sudahlah berpakaian bagus, berbadan normal (tidak cacat) dan tegap (bahkan banyak yang gemuk), kok minta-minta?

Jangan bilang cari kerja susah! Yang saya tahu, banyak teman saya yang kesulitan cari asisten rumah tangga (ART), karena di yayasan tidak ada. Jadi, kenapa masih meminta-meminta? Yang bikin ngenes, mereka tuh memakai jilbab bermote-mote seperti yang biasa saya pakai kalau ke pesta. Ya اَللّهُ , sadarkah mereka dengan yang mereka sedang lakukan? Itu sama saja dengan menghina agama mereka sendiri (kalau mereka benar muslim). Memakai atribut yang memastikan jati diri mereka lalu melakukan pekerjaan yang sangat rendah, yaitu mengemis, apa itu bukan menistakan agama?

Maaf ya kalau ada yang tidak setuju dengan tulisan saya ini. Tapi sungguh, banyaknya orang yang mau berbagi tidak akan menyelesaikan masalah kemiskinan selama rasa malas tidak mau dihilangkan dari diri ini. Bersedekah dianjurkan, tapi lihat-lihat dululah yang menerimanya. Hanya berikan pada mereka yang berhak. Jadi lebih manfaat.

Selamat hari Jumat, semoga hari ini membawa berkah melimpah bagi kita semua. Jangan lupa berbagi, ya? ;)