Bangkok Trip (2)

Tuktuk

Hari kedua di Bangkok, rencananya mau ke Marble Temple dan Grand Palace sekalian mencoba naik tuktuk.

Tidak dapat sarapan di hotel sementara tempat jualan makanan halal baru mulai buka jam 10 pagi, memaksa kami harus puas mengisi perut dengan biskuit pagi itu. Sempat jalan kaki mencari-cari tempat makanan halal akhirnya menyerah dan naik tuktuk langsung menuju Marble Temple.

Marble Temple
Wat Benchamabopitr atau sering disebut juga sebagai "kuil marmer" atau marble temple di buku petunjuk wisata. Bangunan dinding luarnya terbuat dari marmer sehingga terkesan mewah dan megah. Tiket masuknya seharga 20b/orang dewasa, sedangkan anak-anak gratis.

Duduk-duduk di bangku yang tersedia di tamannya, kami ditawari seorang wanita untuk membeli roti tawar. Karena bentuknya kurang menarik dan merasa membawa cukup bekal makanan, kami menolak membeli. Belakangan baru kami tahu kalau roti-roti itu ternyata dijual untuk tamu kuil yang ingin memberi makan burung-burung merpati yang banyak terdapat di taman tersebut x_x

Dari Marble Temple, kami lalu naik tuktuk lagi ke Golden Mount dengan ongkos 50b. Sebelum naik, si supir tuktuk minta tolong agar kami mau diantarkan ke toko yang menjual sutra. Katanya, dia akan dikasih gratis 1 liter bensin kalau membawa turis ke sana. Karena kasihan, kami iya kan saja, apalagi tidak diharuskan membeli apapun.

Tapi setelah keluar dari toko sutra tersebut, si supir tuktuk kembali meminta kami agar bersedia mendatangi 1 toko sutra lagi. Kami menolak. Hari sudah semakin siang, takutnya kami tidak sempat kemana-mana. Akhirnya kami diantarkan juga ke Golden Mount, seperti kesepakatan semula.

Golden Mount
Kuil yang dikenal dengan nama Gunung Emas (the Golden Mount) atau Phu Khao Thong ini adalah sebuah kuil yang dibangun di atas bukit dengan pemandangan Rattnakosin Island di bawahnya. Masuk ke halamannya tidak bayar, entah kalau masuk ke dalam kuilnya. Matahari yang bersinar terik menyurutkan semangat kami menapaki tanjakan menuju kuil Golden Mount. Jadi setelah selesai foto-foto, kami pun melanjutkan perjalanan dengan tuktuk yang tadi. Rencananya langsung menuju Grand Palace.

Chao Praya
Sebelum menjalankan tuktuknya, si supir kembali menawari kami paket keluarga naik kapal dari pelabuhan yang melewati Wat Arun dan berakhir di dekat Grand Palace. Semula tiket yang ditawarkan 2000b, tapi kami terus menolak sampai akhirnya harga turun menjadi 1000b. Sebenarnya sih, paket wisatanya tidak menarik. Tapi mengingat ini akan menjadi pengalaman baru bagi 3pzh, akhirnya kami setuju. Terbukti, 3pzh senang sekali naik kapal dan tidak henti-hentinya bertanya sepanjang perjalanan.

Tuktuk mengantar sampai ke pelabuhan. Kapal itu berkapasitas 10 orang dewasa (tapi hanya kami berlima penumpangnya). Kami menyusuri Sungai Chao Praya selama sekitar sejam lebih, hingga tiba di pelabuhan dekat Grand Palace. Di pelabuhan ini kami diminta membayar 20b lagi yang katanya pajak pelabuhan. Whatever. Daripada ribut, sutralah dibayar saja. Berjalan melintasi jalanan di dalam pasar, kami sempatkan membeli buah potong di tukang rujak. Rasa mangganya manis, sudah dikupas dan dipotong-potong lengkap dengan bijinya, sebuah seharga 20b Sementara 3 biji durian (mungkin yang di Indonesia kita sebut durian Bangkok) dihargai 70b.

Wat Phra Kaeo
Ternyata Grand Palace terletak tepat di seberang pasar tadi. Kompleks Istana terkenal di Bangkok ini dibangun pada 1782 dan di dalamnya termasuk Wat Phra Kaeo (Temple of the Emerald Buddha). Seperti kuil-kuil lainnya di Bangkok, turis diwajibkan memakai pakaian yang sopan dan tidak terlalu terbuka bila ingin memasuki wilayah Grand Palace. Dekat pintu masuk ada tempat yang meminjamkan sarung sebagai ganti celana/rok pendek dan kemeja untuk mengganti tank top, yang banyak dikenakan turis asing di udara sepanas saat itu.

Disini turis juga bisa berfoto dengan memakai baju tradisional Thailand sebagai kenang-kenangan, bila mau. Kostumnya disewakan dan fotografernya disediakan dengan sedikit imbalan, tentunya. Mungkin karena sudah lapar dan kelelahan, anak-anak menolak masuk ke dalam. Jadi kami hanya foto-foto di halamannya saja. Saat sedang duduk beristirahat itulah kami didatangi sekelompok turis dari Korea. Dengan bahasa Inggris terpatah-patah mereka meminta kesediaan kami untuk foto bareng dengan mereka. Mereka bilang, "You all are happy family." Mungkin karena kaos warna merah seragam yang kami pakai, jadi terlihat kompak dan unik :D

Dari Grand Palace kami ke Cakraphong Road naik taxi dan berhenti di depan Tang Hua Seng department store. Rencananya kami ingin mencari makanan halal dekat mesjid di belakang hotel. Menyusuri gang kecil Trok Surao yang berada di seberang department store tadi, kami akhirnya menemukan sebuah rumah yang menjual makanan halal. Pemiliknya seorang ibu yang sepertinya berdarah India. Kami memesan 2 nasi biryani ayam dan 1 nasi tumis. Seluruhnya seharga 130b dengan porsi yang sangat generous, untuk makan siang. Selesai makan siang, kami berjalan kaki pulang ke hotel untuk beristirahat.

Makanan Halal Bangkok
Malamnya kami kembali ke gang Trok Surao untuk mencari makan malam. Pas dimulut gang ada penjual makanan halal. Yang jualan ibu-ibu berjilbab, orang asli Thailand. Beliau, menjual makanan khas Thailand seperti tom yam dan lain-lain. Meja dan kursi tadinya disusun di sisi Cakraphong Road, tapi berhubung gerimis kemudian dipindahkan ke dalam gang.

Setelah mempelajari menu yang ditempel di dinding, kami memesan 2 chicken noodle soup, 1 duck noodle soup, 1 hainan chicken rice dan 1 roasted duck rice. Duck noodle soup-nya enak, daging bebeknya yang lembut diiris tipis disajikan dengan mie seperti angel hair dan kuah yang gurih. Sementara menu lain yang kami pesan juga tidak kalah juaranya. Harga total 180b atau sekitar 50rban saja untuk 5 porsi makanan tadi. Murah dan enak! Penutup malam yang sempurna.

Besok perjalanan dilanjutkan ke pasar terapung dan Madame Tussauds wax museum. Ikuti kisahnya di Bangkok Trip (3) yaaa ;)







Alamat-alamat:


1.The Marble Temple (Wat Benchamabopitr)

69 Nakornpathom Rd 
Dusit, Bangkok 10300, Thailand
66 2 282 7413


2. The Golden Mount (Wat Saket)

Boripihat & Bamrung MuangRds, Bangkok 10200


3. The Grand Palace

Na Phra Lan Rd, 
Maharaj Pier next to Wat Phra Kaeo Temple Complex 
City Center, Bangkok





























No comments: