Selingkuh

Sudah ada 4 tahun saya tidak nonton tv. Selama itu pula, berita terkini saya peroleh dari internet, media interaktif (seperti detik.com) maupun media sosial (seperti twitter). Karena berita yang didapat lebih banyak berupa tulisan, bukan gambar, jadi agak terkaget-kaget bercampur mumun (mau muntah) waktu tiba-tiba dapat broadcast foto seorang penyanyi wanita yang sedang (maaf) ciuman (bibir!) dengan seorang pria yang masih resmi menjadi suami orang (!!!) Apa saya yang masih old fashioned, atau memang orang Indonesia sudah mulai luntur tata kramanya ya? *garuk-garuk kepala*

Selingkuh saja sudah salah. Ini sampai dipamerin di tv nasional, lagi. Bikin salah kok bangga?! Apa tidak memikirkan perasaan anak-anaknya di rumah yang mungkin saja menyaksikan tayangan itu? *tepok jidat*

Kenapa ya, selingkuh sudah menjadi hal yang biasa sekarang ini? Kalau memang benar itu cinta, kenapa tidak bisa menunggu sampai status perceraiannya jelas? Takut perasaan yang dikira cinta itu keburu memudar kalau kelamaan? Wah, kalau itu sih nafsu namanya, bukan cinta. Kalau nafsu, akan memudar seiring berjalannya waktu. Tapi kalau cinta, justru semakin lama semakin kuat (bila dipelihara, tentunya).

Dulu, salah seorang teman, sebut saja si A, pernah curhat ke saya. Dia telah pacaran lebih dari 5 tahun dengan B saat dia mulai tergoda untuk selingkuh dengan teman dekatnya, si C. Waktu saya sarankan untuk memilih, A bilang dia mencintai keduanya. Sewaktu si C akan menikah dengan pacarnya (jadi si A itu juga selingkuhannya si C), dia bilang ke A, akan membatalkan perkawinannya kalau si A memintanya. Gilaaaaa!!! Buat apa kawin, kalau cuma dijadikan plan B? Sekarang, si A sudah menikah dan punya anak, tapi bukan dengan si B mau pun si C (-_-)" Moral of the story: saat cinta bisa dibagi, itu artinya bukan cinta sungguhan. Jadi layak untuk ditinggalkan.

Orang yang mau jadi selingkuhan, menurut saya termasuk golongan orang yang tidak menghargai dirinya sendiri. Orang yang menghargai dirinya, pasti tidak mau dijadikan serep (cadangan) kan? Selain itu, orang yang mau dijadikan selingkuhan biasanya egois. Mereka tidak bisa berempati pada kesusahan orang lain. Tidak perduli sebuah keluarga hancur dan anak-anak menjadi korban pertengkaran dan perceraian orangtuanya. Apapun akan dilakukan demi mendapatkan yang diinginkannya. Berbahagia di atas kesengsaraan orang lain justru dilihatnya sebagai sebuah kemenangan.

Buat yang sudah terlanjur jadi selingkuhan, saran saya: just leave him/her! You deserve someone better! Buat yang tetap keukeuh mau jadi selingkuhan, saya quote status seorang teman saya di fb: Go XX! (go to h**l)!!! *sensor* :D

No comments: