Donor Darah - Kok Ogah?!

Seringnya mendapat bbm dari mbak @inagibol tentang anak-anak kanker yang membutuhkan donor darah (dondar), membuat saya juga sering meneruskan bbm itu ke bbg yang saya ikuti. Tapi anehnya, ajakan dondar ini jaraaaang sekali mendapat tanggapan dari teman-teman di bbg. Padahal, kalau sedang membahas gosip infotainment, wedeeeeww pada bangkit dari kubur! Eh, salah! Maksudnya, semua ikut berkomentar :D

Heran, kenapa susaaaaah sekali mengajak orang untuk mendonorkan darahnya. Padahal prosesnya tidak memakan waktu, sedangkan manfaatnya bagi kesehatan sangat besar. Takut jarum? Sibuk, tidak ada waktu?

Pernah gak sih terpikir, suatu saat nanti, bisa saja orang-orang yang kita sayangi, seperti orangtua, anak, pasangan, atau bahkan kita sendiri akan membutuhkan dondar? Coba bayangkan, bila orang yang dekat dengan kita sedang kritis dirumah sakit karena DBD. Dia membutuhkan dondar segera, tetapi stok darah sedang habis di RS maupun PMI. BM kemana-mana, tidak ada yang menanggapi. Semua orang sedang sibuk, berhalangan maupun takut jarum suntik.

Bisa dibayangkan rasa putus asanya? Dari sekian banyak teman dan kenalan kita, masa sih tidak ada seorang pun yang bisa membantu? Seperti itulah kira-kira yang dirasakan orangtua dari anak-anak penderita kanker itu. Saya yakin, ketakutan kita pada jarum suntik tidak ada artinya dibandingkan dengan penderitaan mereka. Masa sih meluangkan waktu sebentar saja, kita tidak mau?

Jujur, saya sendiri sangat takut sama yang namanya jarum, darah ataupun dokter. Kalau sedang diperiksa dalam oleh obgyn, saya selalu ditertawakan dokter dan suster karena selalu menutup mata dengan 2 tangan. Begitu juga kalau sedang disuntik. Malu-maluin banget gak sih, mantan preman takut sama jarum x_x

Kalau akhirnya saya memberanikan diri menjadi donatur darah tetap/siaga, sama sekali bukan karena sok pahlawan atau berpikir suatu saat nanti saya akan membutuhkannya. Tapi semata-mata karena saya tahu Allah memerintahkan umatnya untuk saling tolong menolong, kapan pun, dimanapun, dengan cara apapun yang dia mampu. Itu saja.

Donor darah sangat dianjurkan dilakukan sejak usia 18 tahun sampai maksimal 60 tahun. Lebih baik lagi bila membiasakan diri menyumbangkan darah setiap tiga bulan sekali.

Manfaat mendonorkan darah:
1. Meningkatkan produksi sel darah merah.
Donor darah membantu tubuh untuk mengurangi sel darah merah dalam tubuh. Sumsum tulang belakang segera bekerja untuk mengisi ulang sel darah merah yang hilang, sehingga kita mendapat pasokan darah baru setiap kali habis dondar. Donor darah menstimulasi tubuh untuk memproduksi darah baru.

2. Membantu penurunan berat badan.
Setiap mendonorkan darah 450ml, tubuh mampu membakar kira-kira 650 kalori. Itu setara dengan berolah raga lari selama 1 jam dengan kecepatan 9,5km/jam.

3. Menjaga kesehatan jantung.
Kadar zat besi yang tinggi dalam darah membuat orang rentan terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh zat besi yang berlebihan membuat kolesterol beroksidasi, sehingga menghasilkan penumpukan pada arteri. Jika rutin donor darah maka jumlah zat besi bisa lebih stabil, sehingga resiko sakit jantung pun berkurang.

4. Kesehatan psikologis.
Beramal termasuk hal yang bisa membuat kita merasa berbahagia, begitu pula dengan mendonorkan darah. Survey WHO menyatakan orang yang rutin menyumbangkan darahnya, hingga lanjut usia bisa tetap berenergi dan bugar.

5. Medical check up gratis.
Ada prosedur dalam donor darah (khususnya dondar Aferesis) yang mengharuskan donatur melalui pemeriksaan (screening) atas berbagai macam penyakit mulai HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis dan malaria, yang merupakan penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi darah. Bagi calon pendonor, proses pemeriksaan ini membuatnya mengetahui apa ia mengidap penyakit tersebut atau tidak. Informasi ini dapat membuatnya lebih perduli pada kondisi kesehatannya.

Banyak kan manfaatnya? Jadi tunggu apa lagi? Yuk, donor darah!


Links:

Tentang dondar aferesis:
http://dlvr.it/mXqtH

No comments: