Terima Kasih Guru


Menjadi guru itu pekerjaan yang mulia. Seorang guru lah yang mengajarkan kita, dari tidak bisa membaca sampai tercapai cita-cita. Tapi jasanya sering kita lupakan.

Padahal sekitar 6-8 jam dalam sehari kita menitipkan anak-anak kepada guru di sekolah. Sesungguhnya, merekalah orangtua kedua bagi anak-anak kita.

Menghadapi anak-anak setengah harian itu butuh stamina dan kesabaran luar biasa loh. Buktinya, baru 10 menit anak-anak sampai rumah dari sekolah, rumah yang semula rapi dan bersih bisa terlihat seperti kapal pecah. Bagaimana yang setengah harian cobaaa?

Dan jangan lupa, karena mereka itu bukan anak kandungnya, guru pun tidak leluasa menegur atau memberi konsekuensi bila si anak kelakukan pelanggaran.

Kalau dulu jaman saya SD, sudah biasa kalau ada guru yang menghukum muridnya secara fisik. Dari di setrap, berdiri di depan kelas, sampai di jewer atau dipukul dengan penggaris. Btw, saya dulu sering loh diketuk jidatnya pakai kapur oleh Guru Sejarah di SMP karena tidak bisa menjawab pertanyaannya 😭

Sekarang, setelah ada Undang-Undang Perlindungan Anak, guru semakin berhati-hati dalam memberikan hukuman. Orangtua yang tidak terima anaknya dihukum, bisa melaporkan ke polisi.

Saya tidak termasuk orangtua yang rajin datang ke sekolah untuk bersosialisasi dengan guru. Juga bukan yang suka memberi hadiah saat pembagian rapot (Student Progress Report namanya kalau di sekolah zu an za).

Kalau kenaikan kelas atau Hari Guru, barulah saya memberi hadiah kepada wali kelas dan ikut urunan tali kasih untuk guru bersama orangtua murid lainnya. Niatnya sih baik, agar nilai 3pzh murni karena hasil kerja keras mereka bukan karena kedekatan orangtuanya dengan guru.

Tahun ini di Hari Guru, saya membuatkan Bolu Kukus Keju dan Puding Silky untuk para guru. Memang bukan sesuatu yang wah atau mahal. Hanya sebagai tanda terima kasih saya kepada para guru.

Terima kasih Pak dan Bu Guru. Untuk kesabarannya, dedikasinya dan keikhlasannya mendidik anak-anak di sekolah. Semoga menjadi amal baik dan ladang pahala bagi Bapak dan Ibu Guru. Aamiin.

No comments: