Ayam Goreng Bu Haji

Setelah RM Betawi Hj Nurlela di Duren Tiga tutup, kami kehilangan tempat makan ayam goreng sambal kacang yang jadi favorit kami sekeluarga. Tak disangka, di tabloid Kontan mingguan yang terbaru ditulis tentang RM Ibu Haji di Jatinegara yang menghidangkan makanan sejenis. Penasaran, kami pun segera meluncur ke TKP.

Kebetulan, letaknya tidak jauh dari Tebet. Dari casablanca, sebelum pasar Gembrong atau pasar Prumpung, mobil belok kiri ke by pass. Sekitar 200 meteran, lalu belok kiri ke pasar Jatinegara. Kira-kira 20-30 meter dari by pass, rumah makannya ada disisi kiri.

Setelah memarkir mobil, kami pun segera memasuki rumah makan Ayam Goreng Bu Haji yang terletak di deretan toko-toko dekat fly over Pisangan itu. Tidak menunggu lama, setelah mendapat meja kami pun memesan 5 potong paha ayam, 5 piring nasi, 2 tempe, 2 tahu, serta 1 pepes ikan mas.

Ayam serta tahu tempenya baru digoreng sesaat sebelum dihidangkan di meja, bersama lalapan berupa potong timun, daun kemangi dan daun pokpohan serta sambal kacang. Untuk anak-anak yang tidak suka pedas jangan lupa pesankan bumbu kacang tanpa sambal ya.

Berhubung ayamnya masih panas, cobain dulu pepes ikannya. Ternyata pepesnya enak, bumbunya meresap sampai ke tulang ikannya. Tulang dan durinya juga lunak hingga bisa dimakan. Mungkin dimasaknya memakai panci tekan.

Berikutnya mulailah menganyang ayam dan kawan-kawannya. Sekerat ayam dicolekkan ke sambal kacang, bersanding dengan nasi hangat berkuahkan sayur asem, lalu masukkan sesuap ke mulut, rasanya nikmeeeeh beneeer (kata orang Betawi).

Ayam gorengnya berbeda dengan RM Nurlela yang lebih basah. Disini ayamnya digoreng kering. Kalau ditanya mana yang lebih enak, saya sih suka keduanya. Tapi hubby lebih suka yang di RM Nurlela sementara anak-anak lebih suka yang disini. Tergantung selera.

Sayur asemnya dihidangkan dalam sebuah mangkuk berisikan jagung manis, labu dan melinjo dengan kuah kemerahan. Berhubung sayur asemnya pedas, enaknya dicampur dengan nasi saat memakannya. Tapi zu yang memang doyan pedas, lahap sekali makannya. Kata zu rasanya segar-segar gimanaaa gitu. Kalau kepedasan, tenang saja. Ada minuman botol dan es teh manis yang bisa dipesan untuk mengguyur lidah yang kepanasan. Sedangkan untuk teh tawar hangat, disini disediakan gratis.

Kalau masih kepedasan, selesai makan bisa membeli kue-kue tradisional seperti kue talam, cantik manis, nagasari dan lainnya yang diletakkan di sebuah baki dekat tempat membayar. Ditambah sepotong kue lapis, total yang dikeluarkan untuk makan kali ini Rp.187.000. Tidak menguras kantong kan?

Pastinya kami akan kembali lagi kesini bila kangen ayam goreng sambal kacang khas Betawi.

No comments: