Kepo atau Care?

Sekarang ini orang sudah tidak malu-malu lagi bikin status di socmed (social media). Isinya mulai dari curcol (curhat colongan), iklan, pamer sampai menyindir. Biasanya status seseorang di socmed mengundang komentar dari pembacanya. Ada yang sekedar kepo, tapi banyak juga yang memang benar-benar care (perhatian).

Beda tipis antara kepo dan care. Kalau kepo (mau tahu saja), si penanya penasaran dengan status/foto yang terpampang di socmed. Ciri-ciri dari si kepo adalah bertanya dengan mencecar, mengorek info sampai terpuaskan rasa ingin tahunya.

Sementara kalau care atau perhatian, si penanya benar-benar kuatir dengan status yang dibacanya sehingga ia akhirnya bertanya. Ciri-ciri dari si care adalah bertanya "Kamu baik-baik saja? atau "Ada yang bisa saya bantu?" Tidak bertanya mendetail, tapi bila si penulis status menjelaskan, dia siap mendengarkan dan memberi saran bila ditanya.

Terus terang, saya tipe orang yang susah banget untuk curhat. Kalau ada masalah, lebih senang menyimpannya dan baru berbagi pengalaman setelah berhasil melewatinya. Buat sebagian orang, itu namanya jaim alias jaga image a.k.a pencitraan. Tapi sweaaar, sama sekali tidak ada niat untuk jaim. Hanya sekedar rasa sungkan merepotkan orang lain.

Sebaliknya, saya juga tidak suka bertanya-tanya bila ada orang yang sedang bermasalah. Kalau dia bersedia berbagi cerita, saya siap mendengarkan. Tapi kalau belum, itu hak dia. Saya menghormati pilihannya. Resikonya, sering dituduh tidak perhatian, tidak setia kawan dan lain-lain. I don't care. Allah yang tahu isi hati saya.

Sekarang sudah tahu kan bedanya kepo dan care? Nah, anda termasuk yang mana?


Powered by Telkomsel BlackBerry®

2 comments:

Julicyous said...

Kasi tau gak ya..??? :p

Idenya Dini said...

*jitak cijuls*