Ikhlas = Tidak Hitung-hitungan

Ibadah yang dilakukan manusia semasa hidupnya, sebenarnya untuk apa? Apakah sebagai tanda ketaatan atau untuk tujuan tertentu seperti ingin kaya, naik pangkat atau yang lainnya?

Bagi yang beribadah karena Allah, semua yang dilakukannya dari shalat, berhijaab sampai sedekah dilakukan karena menjalankan perintah Allah. Bila Allah memerintahkan, maka kita wajib menjalankannya. No question asked. Juga tidak ada tawar-menawar.

Sedangkan bagi yang beribadah karena punya keinginan tertentu, mereka percaya bahwa sah-sah saja hitung-hitungan dengan Allah. Sedekah dan beramal karena ingin jadi kaya atau naik pangkat, kenapa tidak? Masa tidak boleh meminta sama Allah?

Berdoa kepada Allah, ya memang harus. Berdoa kepada siapa lagi dong kalau bukan kepada-Nya? Musryik kalau berdoa kepada selain Allah SWT.

Kapan mulai disebut hitung-hitungan? Saat kita melakukan sesuatu karena berharap sesuatu hal lainnya. Misalnya: bersedekah, lalu berdoa: "Ya Allah, saya sudah sedekah, berikanlah saya kekayaan." Atau "Ya Rabb, saya sudah rajin tahajud dan dhuha, berikanlah saya kenaikan pangkat." Iiissh, pamrih amat sih jadi orang?!

Memangnya Allah memberikan udara yang kita hirup setiap detik dan darah yang mengalir di tubuh kita ini pakai syarat? Tidak pastinya. Shalat dan amalan lainnya itu perintah-Nya, kewajiban yang harus dilaksanakan, bukan syarat. Kalau syarat, bagaimana dengan mereka yang tidak shalat? Apakah langsung dicabut nyawanya?

Bagaimana dengan beribadah hanya berharap ampunan-Nya, mencari ridho-Nya dan selamat dunia akhirat? Itu bukan hitung-hitungan. Itu hanya doa dan pengharapan kepada Allah. Masa tidak bisa membedakannya?

Sebenarnya gampang saja membedakan mana yang ikhlas dan mana yang pamrih (hitung-hitungan). Mereka yang beribadah karena Allah, apapun yang terjadi padanya menganggap itu sebagai bagian dari takdir. Sementara mereka yang pamrih, bila tidak mendapatkan keinginan (doa)-nya, akan timbul rasa kecewa.

Jadi masih mau hitung-hitungan nih? Ya, silakan. Beda kepala kan beda pemikiran ;)

Apakah saya sudah menjadi ahli ikhlas? Belum. Masih jauuuuh. Perlu banyak belajar. Begitu pula ilmu agama saya, masih cetek banget. Semoga suatu saat nanti, kita semua bisa menjadi orang yang ikhlas. Kita sama-sama mendoakan, ya?



Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments: