Kenapa (Tidak) Belajar Bahasa Arab?









Menyekolahkan anak ke sekolah 3 bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris dan Arab) bagi sebagian orang mungkin demi gengsi. Tapi bagi saya dan hubby, ada tujuannya.

Belajar Bahasa Indonesia, walau merupakan bahasa ibu (mother tongue) bagi kita Bangsa Indonesia, masih terus dilakukan bahkan sampai jenjang Sarjana. Buktinya dari SD sampai kuliah, pelajaran Bahasa Indonesia selalu ada dalam mata pelajaran. Padahal kalau dipikir-pikir, apa lagi yang perlu dipelajari ya?

Sementara untuk bahasa Inggris, kita merasa wajib bisa menguasainya karena merupakan salah satu dari bahasa internasional. Kita bahkan rela mengeluarkan uang banyak untuk mengkursuskan anak di tempat les yang ada guru native speaker-nya. Sampai buku dan tontonan di rumah pun diberikan dalam bahasa ini. Anak menjadi senang membaca buku dan mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris karena terbiasa dan paham artinya kan?

Lalu bagaimana dengan Bahasa Arab? Walau sekolah 3pzh (zi sudah lulus 3 tahun lalu dari situ) adalah sekolah Islam, tapi sepertinya banyak penolakan dari orangtua murid untuk anaknya belajar Bahasa Arab.

Banyak yang merasa tidak penting mempelajari bahasa yang satu ini. Saya mah gak kepikiran mau tinggal di Arab, kata seorang ibu yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang sama dengan 3pzh. Tidak penting lah sertifikasi Cairo, cuma nambah beban pelajaran saja, kata orangtua yang lainnya.

Kalau orangtua belum apa-apa sudah antipati, maka anak pun akan semakin sulit menyerap pelajaran dari sekolah. Seharusnya juga tidak dianggap sebagai beban tambahan dalam pelajaran, karena sekolah sudah menekankan, mereka akan menggunakan metode 'pembiasaan'. Bukan 'paksaan'.

Dulu kami selalu mengatakan pada zi, "Abang hebat deh bisa Bahasa Arab. Arab gundul lagi. Nanti ajarin ayah bunda ya, Bang." Alhamdulillah, zi tidak merasa pelajaran Bahasa Arab itu bikin stres. Biasa aja. Kalau tidak bisa, bilang tidak bisa. Dan kami tetap menghargai usahanya dan usaha gurunya.

Kenapa sih, kita sebagai muslim sepertinya alergi sekali dengan Bahasa Arab? Padahal, bahasa Arab itu sangat besar peranannya dalam kehidupan dan akhlak kita, juga bagi perkembangan agama Islam.

Bila kita menguasai bahasa Arab, tentu akan senang membaca kitab-kitab para ulama yang berbahasa Arab. Tentunya juga akan senang membaca dan menghafal Al Qur'an serta hadits-hadits Rasulullah, karena kita dapat memahami arti dan maknanya. Hal ini kemudian bisa berdampak positif pada perbaikan akhlak dan agama kita, insyaa Allah.

Jadi, kenapa tidak belajar Bahasa Arab?





No comments: