H U T A N G

Siapa yang lebih senang berhutang daripada bayar tunai? Hayooo ngaku! Dari mulai peralatan dapur sampai properti, orang biasanya lebih memilih membelinya dengan berhutang lalu mencicilnya tiap bulan.

Tidak selamanya yang memilih mencicil itu karena tidak punya uangnya, loh. Mencicil lebih dipilih karena dianggap meringankan dan pasti. Ringan, tidak mengeluarkan uang langsung dalam jumlah besar saat membayarnya. Pasti, dalam jumlah yang tetap setiap bulan selama kurun waktu tertentu.

Mencicil itu memang meringankan. Dengan catatan, kalau jumlahnya tidak lebih dari sepertiga dari penghasilan anda. Yang repot kalau melebihi dari itu lalu jatuh tempo hampir bersamaan. Dijamin, stres tingkat tinggi. Belum lagi kalau menghitung harga total yang dibayarkan beserta bunganya. Bisa berkali lipat dari harga sebenarnya. Hal ini yang suka terlupakan saat kita memilih untuk menyicil.

Kalau saya pribadi sih, tidak suka berhutang. Kalau pun harus berhutang, saya cari yang jangka waktunya terpendek. Soalnya hutang membuat tidur jadi tidak nyenyak. Tentunya tidak mau kan, susah tidur berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun?

Untuk hutang properti maksimal saya pilih yang 36 bulan. Sedangkan untuk kendaraan, tidak lebih dari 12 bulan. Sementara untuk barang lainnya, seperti elektronik dan lain-lain, maksimal 6 bulan. Kenapa? Karena selain properti, barang-barang lainnya nilainya semakin lama akan semakin berkurang. Jadi tidak ekonomis lagi bila nilai bukunya sudah nol, tapi kita masih dibebani dengan cicilannya.

Begitu juga dengan liburan. Terbiasa membeli tiket pesawat dan memesan hotel jauh-jauh hari, saya selalu memanfaatkan promo cicilan tetap kartu kredit untuk melunasinya. Tapi, semua biaya liburan harus sudah lunas sebelum pelaksanaannya. Gak lucu dong, sudah pulang liburan, sehabis bersenang-senang malah mumet mikirin hutang yang belum lunas.

Lalu bagaimana dengan KPR yang 10 bahkan 15 tahun jangka waktunya? Kalau KPR untuk rumah pertama, tentu wajar saja. Tapi menjadi tidak wajar kalau anda berhutang KPR untuk properti kedua, dan seterusnya. Kalau belum mampu, jangan dipaksakan. Kecuali, properti yang anda beli bisa langsung menghasilkan uang sewa yang dapat menutupi cicilan hutang KPR-nya.

Hutang itu baik selama produktif. Seperti hutang untuk membeli properti yang akan ditempati maupun disewakan, membeli kendaraan yang dibutuhkan, atau peralatan yang dibutuhkan untuk bekerja (seperti komputer, laptop, oven, mesin jahit).

Selain hal tersebut diatas, hutang biasanya bersifat konsumtif. Untuk membeli barang-barang yang sifatnya "diinginkan" bukan "dibutuhkan". Ganti gadget dengan alasan ada model terbaru yang lebih canggih, padahal yang lama masih berfungsi baik. Belanja baju atau sepatu, mumpung lagi diskon. Tanpa sadar, kartu kredit sudah over limit. Akhir bulan, hanya mampu membayar minimum payment-nya saja.

Bagi anda yang senang memakai kartu kredit, biasakan untuk melunasi seluruh tagihan saat jatuh tempo ya. Bunga kartu kredit sangat tinggi, apalagi kalau mengambil uang tunai dengan kartu kredit alias gestun (gesek tunai). Bunga berbunga dari tagihan yang belum dilunasi itu akhirnya bisa bikin sesak napas.

Lalu kalau sudah terlanjur berhutang, bagaimana melunasinya? Caranya cuma 1: bayar! Karena di setiap kewajiban kita melunasi hutang, ada hak orang lain disitu. Menahan hak orang lain bisa membuat rezeki anda seret alias ditahan juga sama Allah SWT. Mau?

No comments: