Ngeriung Di Gubuk Udang

Restoran yang terletak setelah pintu keluar tol Cibubur ini menjadi tempat favorit keluarga kami yang menyukai hidangan seafood. Biasanya kami ke sana sepulang dari berenang di El Dorado.

Menuju ke Gubuk Udang tidak sulit. Dari tol Jagorawi keluar di pintu tol Cibubur, belokkan kendaraan ke kiri ke arah Buperta Cibubur. Setelah membayar retribusi, parkir di lahan sebelah kiri yang sudah disediakan untuk parkir kendaraan. Restorannya ada di seberang lahan parkir tersebut.

Begitu masuk ke lobby-nya, langsung saja menuju meja resepsionis untuk pemesanan tempat dan menu. Oleh resepsionis akan diminta meninggalkan nama dan mengisi daftar menu yang akan dipesan. Bila ada tempat kosong dan sudah selesai dibersihkan, nama kita akan dipanggil. Tidak sampai 15 menit setelah mendapat tempat duduk, semua makanan yang dipesan sudah tersaji di meja.

Di restoran ini ada 2 pilihan tempat,bisa kursi atau saung. Bila membawa orangtua yang sudah sulit untuk duduk di bawah, sebaiknya pilih yang kursi saja. Tapi bila membawa anak-anak, tentunya mereka akan lebih senang makan di saung yang berada di atas kolam ikan. Anak-anak bisa memberi makan ikan dengan pelet yang dijual di kasir seharga Rp.5.000/kantung.

Lama waktu mengantri untuk mendapatkan tempat duduk, tergantung tingkat keramaian pengunjung. Kalau datang pas jam makan, ya siap-siap menunggu lebih dari sejam. Tapi jangan kuatir bosan menunggu, karena pengunjung dapat mencoba fish spa di kolam yang disediakan secara gratis. Ada 2 kolam yang bisa menampung sekitar 35-an orang sekaligus.

Menu yang banyak direkomendasikan disini adalah udang bakar madu dan kepiting lemuri. Tapi berhubung kami kurang menyukai menu kepiting kecuali made in Seafood Ayu yang di Kelapa Gading, jadilah sore itu kami hanya memesan ikan bakar kecap, udang bakar madu, udang goreng tepung standar, capcay ayam, sambal kecap dan sambal terasi dadak dan beberapa minuman seperti Jeruk hangat, Kelapa muda dan Es cincau hijau.

Hati-hati dengan sambal dadaknya. Bisa bikin keringat dan air mata bercucuran saking pedasnya. Bila tidak suka pedas, sebaiknya infokan ke pelayannya saat memesan. Udang bakar madu, perpaduan manisnya madu dengan pedasnya cabai menghasilkan rasa yang top markotop. Yang hobi pedas seperti saya, pasti suka.

Selain menu a la carte, juga ada berbagai menu paketan, tergantung jumlah orang yang makan. Untuk harga, tidak terlalu mahal menurut saya. Untuk 5 dewasa dan 3 anak-anak kami menghabiskan tidak sampai Rp.600.000,- (tergantung pesanan). Bandingkan dengan menu paket untuk berenam yang sekitar Rp.500.000,-

Restoran dengan saung-saung yang berada di atas kolam ini cocok untuk ngeriung (bahas sundanya: ngariung) alias berkumpul, seperti untuk acara keluarga atau arisan. Makanannya enak dan masih hangat, berbeda dengan restoran sejenis di daerah kampus UI yang hidangannya sudah dingin saat disajikan. Selain itu disediakan juga musholla yang cukup luas di sisi kiri lobby.

Kekurangannya hanya 1. Kamar mandinya sering tidak ada air, terutama yang dekat musholla. Biasanya saya mengambil air di tempat wudhu, yang diisi ke botol air mineral kosong, kalau ingin ke kamar kecil. Semoga manajemen restoran segera memperbaiki kekurangan ini.

No comments: