Sisters' Love




Sudah 3 hari ini za jualan camilan di sekolah. Modalnya boleh pinjam dari bundanya. Di hari ketiga, terpaksa berhenti karena dilarang gurunya dengan alasan melanggar peraturan sekolah.

Malamnya, za memberikan kotak kecil ke saya. "Kado buat Kakak," katanya. "Apa isinya?," tanya bundanya kepo. "Gantungan kunci dan uang hasil jualan," jawabnya. 

Ternyata, za jualan untuk memberikan uang ke kakak zu yang menurutnya uang jajannya terlalu sedikit. Di pondok, zu memang tidak boleh memegang uang lebih dari Rp.50.000/minggu, kecuali ada alasan yang tepat seperti membeli buku atau keperluan lain.

Sementara, za sendiri uang jajannya cuma Rp.5.000/hari. Itu pun hanya kalau sekolah saja diterimanya. Biasanya za hanya jajan sesekali saja. Sisanya dimasukkan ke tabungannya di bank.

Jadi kalau za ingin membeli kado atau apapun, biasanya dia berusaha mencari cara sendiri. Kalau tidak berjualan, kadang za menawarkan jasanya ke abang atau ayahnya demi mendapatkan upah. Kenapa tidak ke bundanya? "Kalau untuk bunda, gratis," katanya.

Zu dan za beda usianya 2 tahun. Mereka seperti teman dekat. Mereka tidak mau memanggil kakak/adik. Tapi mereka saling memanggil 'tem' sebagai kependekan dari 'teman'.

Kalau sudah ketemu, mereka bisa bercanda cekikikan, seru banget. Sampai sering ditegur si abang karena terlalu berisik 😁

Tapi kalau sedang marahan pasti zu akan bilang ke adiknya, "Aku gak mau ngomong sama kamu 7 tahun!" 😡

Dan tidak sampai 5 detik kemudian, "Tem, Tem, kamu tau gak....?" Pertengkaran tadi pun terlupakan begitu saja. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Kalau saya tanya, "Katanya tadi gak mau ngomong 7 tahun?" Mereka akan menjawab sambil berpelukan, "Kami kan teman selamanyaaa" 😍😘

Begitulah seharusnya bersaudara. Punya empati pada kesusahan saudaranya. Mengingatkan bila saudaranya salah jalan. Mau memaafkan setiap kekhilafannya.

Semoga hingga tua nanti, beranak cucu, bahkan sampai maut memisahkan, persaudaraan kalian, 3pzh, akan selalu dijaga Allah. Aamiin yaa Rabbal'alamiin.



No comments: