Surat Untuk Anak-Anakku
Maaf ya nak, kalau Bunda masih kurang sabar,
Kurang berkaca pada kekurangan diri,
Selalu menuntut banyak pada kalian
Maaf ya nak, kalau Bunda masih kurang ilmu,
Bukan wanita karir yang berpangkat dan berprestasi,
Tapi berharap kalian selalu pintar dan juara
Bunda tidak dapat menghapus masa lalu
Tidak dapat menyembuhkan luka diri yang selalu menghantui
Tapi akan selalu berusaha agar kalian tidak mengalami
Tidak mengapa ijazah Bunda sia-sia,
Tidak mengapa capek ini kurasa,
Tidak mengapa,
Asal kalian punya masa kecil yang bahagia
Terima kasih ya sayang,
Sudah mengajarkan Bunda
Akan arti sabar, maaf dan ikhlas
Semoga, Bunda pantas mendapatkan cinta kalian
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Cemburu
Ada teman yang sudah bertahun-tahun menikah, tapi masih saja suka ribut sama pasangannya karena cemburu. Sehari, telpon saja melebihi minum obat yang sehari 3x. Sebentar-sebentar di cek. Kemana? Sama siapa? Lagi apa? Hadeeeeh.
Kalau sudah menikah tidak ada rasa saling percaya, apa tidak repot ya? Suami dinas ke luar kota, istri curiga. Istri keluar rumah, suami curiga. Mana bisa tenang hidup begitu? Yang ada darah tinggi dan kolesterol deh, lama-lama bisa sakit jantung. Mau?
Seharusnya, saat suami meninggalkan istri dan anak-anak di rumah untuk pergi mencari nafkah, hatinya tenang karena percaya sang istri akan menjaga kehormatan dan anak-anaknya dengan baik. Sebaliknya, sang istri juga percaya suaminya sedang menjemput rezeki bagi dia dan anak-anaknya. Keduanya lalu saling mendoakan, semoga Allah selalu menjaga keluarga mereka. Adem kan kalau begini?
Kecurigaan berlebihan, apalagi ditambah dengan pihak ketiga yang memperkeruh suasana, justru akan memperburuk keadaan. Rasa percaya yang memang sangat tipis pun akhirnya bisa hilang sama sekali. Kalau sudah begitu, siapa yang menjadi korban? Biasanya anak-anak :(
Apa yang dapat menghentikan kita dari perbuatan tidak baik? Selain takut dilihat Allah, juga rasa takut merusak masa depan anak-anak kita. Mereka yang tidak minta dilahirkan, janganlah dikecewakan dengan perlakuan tidak bertanggung jawab dari kita, orangtuanya.
Coba deh kasih kepercayaan kepada pasangan. Jangan curigaan terus. Atau bila pasangan anda yang tipe cemburuan, coba hilangkan kecurigaannya dengan menjadi lebih terbuka dan jujur dalam segala hal. Biasanya, komunikasi yang lancar dapat menghilangkan segala prasangka.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Gajian, Lalu Apa?
Kalau sudah gajian, apa yang biasanya dilakukan duluan? Spend (belanja)? Save (simpan)? Atau donate (sumbangkan)?
Gaji itu memang untuk dihabiskan. Tapi menghabiskannya harus dengan bijak agar tidak mengenal "tanggal tua" alias kehabisan di penghujung bulan. Caranya bagaimana? Susun prioritas pengeluarannya dulu.
Prioritas pertama adalah bayar hutang. Bayar hutang disini termasuk segala bentuk cicilan (dari cicilan panci sampai KPR) dan segala bentuk hutang (terutama kartu kredit). Ingat, khusus untuk kartu kredit jangan membayar hanya tagihan minimum. Bunganya bisa 48% setahun. Mencekik leher! Kalau tidak sanggup bayar full, mending jangan pernah berani gesek! Proporsi total hutang tidak boleh melebihi 30% dari total penghasilan.
Berikutnya adalah zakat, infaq dan shadaqoh. Zakat itu wajib karena di setiap rezeki yang kita terima, ada hak orang lain. Sedangkan infaq dan shadaqoh, tidak pernah didahului oleh bala (bencana). Maka perbanyaklah infaq dan shadaqoh bila ingin selamat dunia akhirat.
Karena kita sering lupa diri kalau sudah belanja, maka sebaiknya menabung dan investasi dipotong di awal bulan secara rutin setiap bulan. Caranya bisa melalui arisan, mencicil emas atau reksadana. Bisa menabung/investasi 10% dari penghasilan itu sudah bagus. Walau kecil, tapi bila dilakukan rutin setiap bulan akan besar juga hasilnya.
Prioritas berikutnya adalah asuransi untuk proteksi. Kalau merasa belum mampu mengumpulkan dana darurat, asuransi sangat dibutuhkan untuk perlindungan. Asuransi yang penting dimiliki adalah jiwa (untuk si tulang punggung keluarga), kesehatan (untuk seluruh anggota keluarga) dan umum (rumah dan kendaraan). Syukur-syukur kalau sudah ditanggung kantor, jadi dana untuk pos ini bisa dialihkan untuk hal lain.
Prioritas ke 5 adalah membayar kewajiban, seperti tagihan telepon, listrik, gaji ART, uang sekolah anak, iuran kebersihan, dan sebagainya.
Setelah 5 prioritas tersebut di atas, maka sisanya boleh dihabiskan! Habiskan untuk untuk keperluan selama sebulan, untuk JJS di mal atau apapun sesuka anda. Asyik, kan?
Kalau tidak ada sisanya bagaimana? Berarti, 5 pos pengeluaran pertama ada yang terlalu besar porsinya. Coba cek total hutang anda, lebih dari 30% tidak? Atau cek kebutuhan proteksi anda, mana yang sudah ditanggung kantor? Cek juga tagihan bulanan, adakah yang bisa dihemat? Ada banyak cara loh, mengurangi tagihan listrik dan telpon. Mengganti peralatan listrik dengan yang hemat energi, salah satunya.
Hidup hemat tidak harus berarti berhenti bersenang-senang. Hanya saja melakukannya sesuai budget dan kurangi frekuensinya. Mau liburan, tetap bisa cari tiket dan akomodasi murah tapi tidak murahan kan? Hobi nonton? Sekali sebulan boleh lah ke bioskop, tapi jangan tiap ada film baru langsung lari ke bioskop. Kan bisa nonton VCD di rumah.
Jadi sekarang, kalau sudah gajian, sudah tahu dong, harus ngapain? Jangan kena kanker lagi, ya? :p
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Wanita Serba Bisa
Tentu ada saat-saat dimana wanita tetap butuh dukungan dari lingkungan sekitarnya. Mulai dari pasangan, keluarga, sampai teman dapat menjadi penyemangat di kala beban terasa sudah terlalu berat.
Jangan salah artikan curhatan seorang wanita. Itu bukan keluhan. Curhatan untuk berbagi masalah, sedangkan keluhan justru memperbesar masalah. Terkadang yang dibutuhkan hanyalah kuping yang sabar dan bahu yang kuat untuk mendengarkan dan bersandar.
Ada sebuah puisi yang biasa saya baca untuk menjadi penyemangat di kala berada dititik terendah. Sebuah puisi karya Tia Sparkles Singh (2011) yang saya baca pertama kali di majalah Intisari.
You Are Amazing
As.you.are.
Stronger than you know.
More beautiful than you think.
Worthier than you believe.
More loved than you can ever imagine.
Passionate about making a difference.
Fiery when protecting those you love.
Learning. Growing. Not alone.
Warm. Giving. Generous.
Quirky. Sexy. Funny. Smart.
Flawed. Whole. Scared. Brave.
And so, so, so.much.more.
Be strong.
Be confident.
Be YOU.
Berbahagialah wanita. Makhluk paling komplit di muka bumi ini yang memiliki peran dan arti besar dalam kehidupan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Pulau Tidung
Berulang kali menyusun rencana ke sana, tetapi gagal karena kesibukan dan cuaca yang tidak pas. Sampai akhirnya hubby mengabarkan, kantornya akan mengadakan family gathering di Pulau Tidung. Yeaaayy! Tidung, we're comiiiingg!!
Sabtu subuh sudah gedubrakan mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa. Selain baju yang menyerap keringat, peralatan renang dan mainan untuk 3pzh main pasir tidak boleh ketinggalan. Jam 7 kurang kami sudah sampai di kantor hubby yang menjadi meeting point-nya.
Setelah semua berkumpul, kami pun langsung menuju Marina untuk naik kapal. Jam 8.15 semua barang dan penumpang sudah naik ke kapal yang berkapasitas 30 penumpang itu. Untuk sampai ke Pulau Tidung, bisa melalui Marina atau Muara Angke. Di Marina bila menggunakan kapal besar (jet foil). Sedangkan di Muara Angke bila menggunakan kapal nelayan.
Sepanjang perjalanan, ombaknya tidak terlalu besar. Jangan lupa untuk mengisi perut minimal sejam sebelum naik ke kapal bila tidak ingin mabuk laut. Hanya butuh 45 menit untuk sampai ke Pulau Tidung dari Marina. Jam 9.30 tiba di dermaga, kami langsung berjalan kaki menuju homestay/penginapan sementara barang-barang diangkut pakai becak mesin.
Ternyata yang namanya homestay itu adalah rumah dengan 2 kamar, 1 ruang tamu yang dijadikan ruang tidur utama, 2 kamar mandi, tempat mencuci, dan dapur. Ruang tidur utama ber AC dan ada TV, sementara 2 kamar lainnya hanya memakai kipas angin. Overall, cukup nyaman dan bersih.
Untuk makan siang, makan malam dan sarapan pagi keesokan harinya sudah termasuk dalam paket. Makanan diantarkan ke homestay dengan gerobak dorong dan disajikan di atas meja makan yang diletakkan di teras penginapan. Menu makan siang prasmanan hari itu adalah nasi, sayur asem, ayam bakar, tahu goreng, ikan asin jambal, sambal, kerupuk dan semangka untuk pencuci mulutnya. Yummyyyy!
Selesai makan dan shalat, jam 12.45 kami kembali naik ke kapal menuju tempat snorkeling. Semua penumpang diwajibkan memakai pelampung yang sudah disediakan. Untuk anak-anak sebaiknya membawa pelampung sendiri dari rumah karena yang tersedia hanya ukuran untuk dewasa. Kalau tidak punya pelampung, bawa saja ban renang.
Sekitar jam 13.10 kapal memasuki perairan dangkal dekat sebuah pulau kecil. Dengan membawa roti tawar, kita bisa snorkeling di sini sambil memberi makan ikan-ikan. Anak-anak senang sekali berenang di antara ikan kecil warna-warni. Ini pengalaman pertama mereka. Susah sekali mengajak mereka naik kembali ke kapal, padahal tangannya sudah berkerut kedinginan.
Tiba-tiba ada sekelompok lumba-lumba berenang dalam jarak kurang dari 10 meter dari kapal kami. Semua langsung heboh. Bahkan guide kami yang sudah sering bolak balik ke Tidung bilang, baru kali ini dia melihat ada lumba-lumba berenang di sini. Saking kagetnya, tidak satu pun dari penumpang kapal yang ingat untuk mendokumentasikan kawanan lumba-lumba itu x_x
Selesai snorkeling, kapal diarahkan ke Pulau Tidung kecil. Di sini ada banyak permainan/olahraga air (water sport) seperti banana boat, jetski dan lain-lain. Yang tidak suka permainan itu bisa menunggu di gazebo pinggir pantai sambil ngemil bakso, rujak atau makanan lain yang dijual sekitar situ sambil menemani anak-anak main pasir.
Pemandangan dari Jembatan Cinta bagus sekali. Gradasi warna air laut dari biru tua, tosca sampai biru muda terlihat cantik. Tapi bila datang saat weekend atau liburan panjang, harus pintar-pintar mencari sudut pengambilan gambar karena banyaknya orang yang lalu lalang. Info dari guide kami, hari itu ada sekitar 2.000 orang dari Jakarta yang datang ke situ. Kebayang kan ramainya?
Sebenarnya dari Pulau Tidung besar (tempat kami menginap) ke Pulau Tidung kecil bisa ditempuh dengan naik sepeda. Tapi karena tadi kami sekalian mau snorkeling, jadi harus naik kapal.
Kembali ke penginapan, semua langsung mandi, membersihkan pasir yang menempel di rambut dan badan. Sambil menunggu waktunya makan malam, bisa menikmati sunset di depan kamar. Karena keburu lapar, kami sempat makan bakso di warung Kang Asep, si pemilik penginapan.
Sehabis shalat Isya, makanan sudah dihidangkan di atas tikar yang digelar di halaman berpasir depan penginapan. Ikan-ikan fresh di bakar langsung disitu, seperti ikan barracuda, baronang, kuwe sampai ayam-ayaman. Menu lain tak kalah menggiurkan. Ada cumi goreng tepung, tumis kangkung, tempe goreng, sate cumi bakar, es blewah, serta kerupuk dan sambal kecap sebagai pelengkap makan malam kami. Entah lapar atau memang enak, semua makan dengan lahap, termasuk 3pzh.
Pagi harinya, bila ingin melihat sunrise (matahari terbit), bisa naik sepeda ke Pulau Tidung kecil. Sepeda bisa pinjam dari pemilik penginapan, gratis (sudah termasuk paket). Bila masih ingin snorkeling bisa di perairan dangkal dekat situ. Jalan kaki saja, tidak perlu naik kapal saking dekatnya. Cuma sekitar 50 meter dari tempat kami lesehan tadi malam. Zi pun kembali snorkeling ditemani kawan-kawan ayahnya, sementara kami lebih memilih istirahat di kamar sambil packing.
Sarapan berupa nasi uduk, ayam goreng, kerupuk dan teh manis hangat sudah disediakan sejak jam 7 pagi di teras penginapan. Pagi itu acaranya bebas, bisa dipakai untuk berkeliling pulau atau beristirahat di kamar hingga tiba waktunya pulang.
Sekitar jam 10 semua berkumpul di dermaga untuk naik kapal menuju Pulau Pramuka. Rencananya kami akan makan siang di sana sebelum kembali ke Jakarta. Sekitar 40 menitan jarak tempuhnya dari Pulau Tidung.
Di Pulau Pramuka ada penangkaran ikan hiu, kuwe, bulu babi dan jenis ikan lainnya. Bulu babi ini sengaja dibiakkan untuk di ekspor ke Korea dan Jepang. Di sini juga ada toko souvenir bila kemarin belum sempat beli oleh-oleh. Jangan lupa membeli bandeng tanpa tulang yang menjadi oleh-oleh khasnya.
Makanan di Restoran Nusa ini enak-enak, terutama seafood-nya yang segar. Cumi asam manis, ikan kuwe bakar, udang goreng tepung, ikan baronang goreng, ayam bumbu barbecue dan puding dihidangkan secara prasmanan karena kami datang dalam grup besar.
Selesai makan dan shalat, jam 13-an kami meninggalkan Pulau Pramuka menuju Jakarta. Perjalanan pulang, ombaknya lebih besar daripada saat kedatangan. Kapal yang bergoyang-goyang membuat pusing dan mual bagi yang tidak tahan. Mungkin karena waktunya laut pasang, jadi ombaknya besar. Tapi seperti biasa, 3pzh tetap heboh bercanda sambil manjat-manjat dalam keadaan apapun. Sekitar jam 15-an, kami tiba dengan selamat di Marina, tempat di mana kendaraan diparkirkan sejak kemarin.
Liburan kali ini menyenangkan dan memberikan banyak pengalaman baru bagi 3pzh. Ternyata Indonesia memiliki banyak tempat indah yang tidak kalah dengan di luar negri. Dan bila ingin tempat-tempat itu tetap indah 5 bahkan 20 tahun mendatang, adalah kewajiban kita para wisatawannya untuk menjaga kebersihannya. Jangan buang sampah sembarangan!
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Wanita Bisa Investasi
Herannya, mereka yang konsumtif ini banyak yang tidak bekerja alias ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan. Uang bulanan pun dijatah oleh suami. Tapi kok bisa-bisanya belanja seperti uangnya tidak bernomor seri gitu?
Biasanya, pelunasan tagihan rutin jadi prioritas utama dan kemudian diikuti oleh kebutuhan konsumsi. Sedangkan menabung atau investasi tidak menjadi prioritas. Hanya bila ada sisanya. Kalau tidak ada sisa? Ya habis begitu saja gaji sebulan :(
Sementara bila dibelanjakan, uang 200ribu tadi jadi apa? Makanan? 18 tahun kemudian sudah tidak berbekas. Baju? 18 tahun kemudian sudah usang. Benar tidak?
Bangkok Trip (5)
Bangkok Trip (4)
The Golden Buddha |
Reclining Buddha |
Masjid di Trok Surao |
Papan petunjuk musholla bandara |
Aneka makanan halal di MFP |
Toilet bandara |
Bangkok Trip (3)
Sticky rice with mango |
Aisah semacam foodcourt sederhana, dimana ada beberapa penjual makanan yang semuanya halal. Beberapa menu yang tersedia adalah noodle soup, nasi briyani, ayam gulai, dan martabak goreng. Memesan 4 porsi nasi biryani dengan ayam (zi nambah!), 1 noodle soup dan 1 nasi briyani dengan daging total 255b atau tidak sampai 80rb rupiah.
Madame Tussauds Bangkok |
Sky bridge |
Muslim counter at MBK |
Pad Thai |
Besok hari terakhir di Bangkok. Ada beberapa kuil terkenal yang ingin kami kunjungi. Kuil tempat patung Buddha raksasa tidur (Gigantic Buddha) dan kuil tempat patung Buddha emas merupakan tujuan terakhir kami sebelum kembali ke Jakarta. Ikuti terus kisahnya, ya ;)
1. Siam Paragon Mall
Opening Hours: 10:00 - 22:00
Tel: +66 (0)2 101 5999
Location: Pathumwan Intersection, diagonally opposite Siam Discovery Centre
BTS: National Stadium
Tel: +66 (0)2 620 9000
4. Aisah / Aeisah Rosdee / Areesaa Lote Dee
Bangkok Trip (2)
Tuktuk |
Marble Temple |
Golden Mount |
Chao Praya |
Wat Phra Kaeo
|
Makanan Halal Bangkok |