Kota Tua Di Malaka



TBS
Sehabis shalat subuh, kami langsung menuju TBS (Terminal Bersepadu Selatan) naik taksi yang sudah dipesan dari resepsionis hotel semalam. Ongkos taksi dari hotel ke TBS hanya RM35. Untuk naik bis menuju Malaka (Malacca) harus ke TBS. Terminal ini besar sekali dan hampir mirip bandara.

Udara dalam terminal sangat dingin, entah karena masih pagi atau memang AC-nya. Perut pun langsung teriak minta diisi. Di minimarket dekat deretan konter check in, kami membeli mie cup (cup noodle) dan bubur cup (cup porridge) tinggal seduh untuk sarapan. Air panas untuk menyeduh tersedia gratis.

Selesai mengisi perut, kami beranjak menuju konter check in yang berjajar rapi. Walau harus mengantri, ternyata para penumpang yang jam keberangkatannya sudah dekat, didahulukan agar bis bisa sesuai jadwal. Jam 7.45 kami check in di konter Konsortium Bas Express. Bis kami dijadwalkan berangkat jam 8.15 dengan waktu perjalanan kurang lebih 3 jam. Sepanjang perjalanan, anak-anak lebih memilih tidur.

Bis no 17
Tiba di Malaka Central Bus Station jam 11an, tujuan pertama kami adalah bagian informasi. Petugasnya menginfokan, untuk ke kota tua (old town) bisa naik bis no 17 atau naik taksi. Ongkos taksi RM20, sedangkan bila naik bis hanya RM0.70 untuk dewasa dan RM0.30 untuk anak-anak (za belum bayar, zi dihitung dewasa). Tiket bis dapat dibeli langsung dari supirnya saat akan naik bis. Oiya, bila diperlukan Peta Malaka juga bisa dibeli di tempat informasi ini.

Masih banyak waktu, kami pun berjalan-jalan di dalam stasiun. Toko-tokonya lumayan lengkap. Dari toko baju, sepatu dan tas, rumah makan sampai kios koran ada di situ. Seperti terminal Blok M, Jakarta Selatan.

Tempat penitipan tas
Kami juga menemukan tempat penitipan tas. Daripada jalan-jalan membawa tas yang berat, sebaiknya tas dititipkan saja. Biayanya cuma RM7 untuk 2 tas (1 ransel dan 1 travel bag), tergantung besar kecilnya tas. Pastikan anda mengambil tas sebelum jam tutupnya yaitu jam 9 malam, kalau tidak mau menunggu sampai keesokan harinya.

Akhirnya kami putuskan untuk naik bis saja. Saat membeli karcis, jangan lupa bilang supirnya untuk turun di Church. Dari church nanti bisa naik becak untuk city tour atau naik river cruise.

Church
Setelah foto-foto di Church, kami berjalan mencari konter penjualan tiket river cruise. City tour dengan river cruise memberikan pengalaman tersendiri bagi 3pzh. Seperti waktu di Thailand. Bedanya kali ini kapalnya lebih besar dan sungainya di tengah kota. Sambil mendengarkan tour guide berkisah tentang sejarah kota Malaka, mata dihibur dengan lukisan indah yang menghiasi dinding rumah sepanjang sungai.

Pintu Air
Mencari makanan halal di Malaka, tidak mudah. Berjalan kaki dari kota tua sampai ke Jalan Tangkera (ada masjid disitu), tetap tidak ditemukan. Mungkin karena masih libur lebaran. Tapi kami sempat mampir disebuah kedai es krim durian. Di udara sepanas ini, es krim cukup menenangkan anak-anak yang sudah mulai protes kelaparan. Setelah cukup lama berjalan kaki dan tetap tidak menemukan restoran halal yang buka, akhirnya kami naik taksi kembali ke Central Station yang tadi pagi.

Di stasiun ini berbagai makanan halal mudah ditemui, baik di daerah Medan Selera (foodcourt) maupun di dalam stasiunnya. Bagi yang kangen makanan Indonesia, seperti mi bakso dan ayam penyet, banyak penjualnya di sini.

Bus menuju Johor Bahru (JB) berangkat sekitar jam 16.30 dari stasiun sentral Malaka. Setelah makan, shalat, mengambil tas yang dititipkan dan check in di konter Malacca Singapore Express, kami beristirahat di ruang tunggu. Ada kursi pijat otomatis dengan biaya RM5 untuk beberapa menit pelayanan. Lumayan lah bisa melemaskan otot -otot yang pegal setelah berjalan kaki tadi :-)

Perjalanan naik bis dari Malaka ke JB dijadwalkan sekitar 2 jam saja. Namun demikian, kami tetap membeli beberapa roti isi untuk bekal perjalanan. Berjaga-jaga bila sampai di JB kemalaman dan semua restoran sudah tutup.













No comments: