TBS |
Udara dalam terminal sangat dingin, entah karena masih pagi atau memang AC-nya. Perut pun langsung teriak minta diisi. Di minimarket dekat deretan konter check in, kami membeli mie cup (cup noodle) dan bubur cup (cup porridge) tinggal seduh untuk sarapan. Air panas untuk menyeduh tersedia gratis.
Selesai mengisi perut, kami beranjak menuju konter check in yang berjajar rapi. Walau harus mengantri, ternyata para penumpang yang jam keberangkatannya sudah dekat, didahulukan agar bis bisa sesuai jadwal. Jam 7.45 kami check in di konter Konsortium Bas Express. Bis kami dijadwalkan berangkat jam 8.15 dengan waktu perjalanan kurang lebih 3 jam. Sepanjang perjalanan, anak-anak lebih memilih tidur.
Bis no 17 |
Masih banyak waktu, kami pun berjalan-jalan di dalam stasiun. Toko-tokonya lumayan lengkap. Dari toko baju, sepatu dan tas, rumah makan sampai kios koran ada di situ. Seperti terminal Blok M, Jakarta Selatan.
Tempat penitipan tas |
Akhirnya kami putuskan untuk naik bis saja. Saat membeli karcis, jangan lupa bilang supirnya untuk turun di Church. Dari church nanti bisa naik becak untuk city tour atau naik river cruise.
Church |
Pintu Air |
Di stasiun ini berbagai makanan halal mudah ditemui, baik di daerah Medan Selera (foodcourt) maupun di dalam stasiunnya. Bagi yang kangen makanan Indonesia, seperti mi bakso dan ayam penyet, banyak penjualnya di sini.
Bus menuju Johor Bahru (JB) berangkat sekitar jam 16.30 dari stasiun sentral Malaka. Setelah makan, shalat, mengambil tas yang dititipkan dan check in di konter Malacca Singapore Express, kami beristirahat di ruang tunggu. Ada kursi pijat otomatis dengan biaya RM5 untuk beberapa menit pelayanan. Lumayan lah bisa melemaskan otot -otot yang pegal setelah berjalan kaki tadi :-)
Perjalanan naik bis dari Malaka ke JB dijadwalkan sekitar 2 jam saja. Namun demikian, kami tetap membeli beberapa roti isi untuk bekal perjalanan. Berjaga-jaga bila sampai di JB kemalaman dan semua restoran sudah tutup.